Sekte Seks Children of God Komunitas David Berg
Komunitas David Berg, atau lebih dikenal dengan nama “Children of God” (COG), adalah sebuah kelompok yang memiliki sejarah dan pengaruh yang cukup kontroversial. Didirikan pada tahun 1968 oleh David Berg, komunitas ini telah menjadi bahan perdebatan dan studi karena doktrin-doktrinnya yang unik dan praktik-praktiknya yang tidak konvensional. Artikel ini akan membahas sejarah komunitas David Berg, doktrin dan praktik mereka, serta dampaknya pada anggotanya dan masyarakat luas.
Sejarah dan Pembentukan Komunitas David Berg
Latar Belakang David Berg
David Berg, yang dikenal dengan nama panggilan “Moses David”, adalah pendiri dari komunitas ini. Berg lahir pada tahun 1919 dan merupakan seorang pengkhotbah Kristen yang awalnya dikenal melalui pelayanan di gereja-gereja Evangelikal. Pada tahun 1968, ia mendirikan komunitas yang kemudian dikenal sebagai “Children of God”. Berg mengklaim bahwa ia menerima wahyu langsung dari Tuhan yang memintanya untuk memulai gerakan baru yang akan menyebarkan ajaran-ajaran Kristiani dengan cara yang inovatif.
Pembentukan dan Perkembangan Awal
Komunitas David Berg dimulai dengan kelompok kecil yang terdiri dari pengikut setia Berg. Mereka awalnya bergerak di daerah-daerah yang dianggap kurang terjangkau oleh gereja-gereja konvensional, menyebarkan pesan mereka melalui pendekatan yang sangat personal dan langsung. Berg dan pengikutnya mulai melakukan perjalanan misi ke berbagai belahan dunia, termasuk Amerika Serikat, Eropa, dan Asia.
Pada tahun 1970-an, komunitas ini berkembang pesat dan mulai menarik perhatian publik. Mereka terkenal karena gaya hidup komunalisme mereka, di mana semua anggota hidup bersama dan berbagi sumber daya. Selain itu, komunitas ini dikenal karena penggunaan musik dan media sebagai sarana penyebaran pesan mereka.
Perubahan Nama dan Evolusi
Pada awal 1980-an, komunitas ini mengalami perubahan nama dan struktur. Mereka mengubah nama dari “Children of God” menjadi “The Family International” (TFI) untuk memperbaiki citra mereka yang mulai terpengaruh oleh berbagai kontroversi. Perubahan ini juga mencerminkan evolusi dalam doktrin dan praktik komunitas.
Doktrin dan Praktik Komunitas David Berg
- Ajaran Utama
Komunitas David Berg dikenal dengan doktrin-doktrin yang sangat berbeda dari ajaran Kristen konvensional. Beberapa ajaran utama mereka meliputi: - Penyampaian Pesan melalui Media: Berg dan komunitasnya menggunakan berbagai bentuk media, termasuk buku, pamflet, dan rekaman audio-visual, untuk menyebarluaskan ajaran mereka. Mereka percaya bahwa media adalah alat penting untuk mencapai audiens yang lebih luas.
- Gaya Hidup Komunalisme: Anggota komunitas hidup bersama dalam komunitas yang disebut “koloni”. Mereka berbagi sumber daya dan bertanggung jawab satu sama lain, menciptakan struktur sosial yang sangat berbeda dari masyarakat pada umumnya.
- Pendekatan Evangelikal Non-Tradisional: Berg mempromosikan pendekatan evangelikal yang melibatkan interaksi langsung dengan masyarakat, termasuk menggunakan metode yang tidak biasa seperti pembagian pamflet di jalanan dan organisasi acara-acara publik untuk menarik perhatian.
Praktik Kontroversial
Beberapa praktik yang dilakukan oleh komunitas David Berg telah menjadi sumber kontroversi dan kritik. Beberapa di antaranya meliputi:
Doktrin Seksual: Salah satu aspek yang paling kontroversial dari ajaran Berg adalah doktrin seksualnya, yang dikenal dengan istilah “Flirty Fishing”. Doktrin ini mendorong anggota wanita untuk menggunakan daya tarik seksual mereka sebagai cara untuk menarik calon pengikut dan menyebarkan ajaran komunitas. Praktik ini telah mengundang banyak kritik dan tuduhan pelecehan.
Kepemimpinan Otoriter: David Berg dikenal sebagai pemimpin otoriter dengan kontrol yang ketat terhadap kehidupan pribadi anggotanya. Anggota komunitas diharuskan mengikuti petunjuk dan keputusan Berg tanpa banyak ruang untuk perdebatan atau penolakan.
Pengawasan dan Kontrol: Komunitas ini juga dikenal dengan sistem pengawasan dan kontrol yang ketat terhadap anggotanya. Ini termasuk pengawasan aktivitas sehari-hari dan pemantauan interaksi sosial, yang bertujuan untuk memastikan kepatuhan terhadap ajaran dan aturan komunitas.
Dampak Terhadap Anggota dan Masyarakat
- Dampak Terhadap Anggota Komunitas
Kehidupan di bawah doktrin dan praktik komunitas David Berg memiliki dampak signifikan terhadap anggotanya. Beberapa dampak yang dilaporkan termasuk: - Kehilangan Identitas Pribadi: Anggota sering kali kehilangan identitas pribadi mereka karena kehidupan dalam struktur komunitas yang sangat terkontrol. Mereka terikat pada aturan dan arahan dari pemimpin, yang dapat mengakibatkan hilangnya rasa diri dan otonomi.
- Isolasi Sosial: Anggota sering kali diisolasi dari masyarakat luar dan keluarga mereka, yang dapat menyebabkan keretakan hubungan sosial dan kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan kehidupan di luar komunitas setelah keluar.
- Trauma dan Penyembuhan: Banyak mantan anggota melaporkan pengalaman trauma dan kesulitan psikologis sebagai akibat dari kehidupan dalam komunitas yang sangat mengontrol. Proses penyembuhan sering kali memerlukan dukungan profesional dan bantuan dari kelompok pendukung.
Dampak Terhadap Masyarakat
Komunitas David Berg juga memiliki dampak yang lebih luas terhadap masyarakat:
Kontroversi Publik: Doktrin dan praktik komunitas ini sering menjadi bahan perdebatan publik dan media. Kontroversi mengenai pendekatan evangelikal mereka, serta praktik seksual yang tidak konvensional, menarik perhatian media dan aktivis hak asasi manusia.
Perubahan Persepsi Sosial: Pandangan dan praktik komunitas ini mempengaruhi bagaimana masyarakat memandang gerakan keagamaan non-tradisional. Beberapa orang melihat mereka sebagai contoh ekstrim dari gerakan keagamaan, sementara yang lain menganggap mereka sebagai kelompok yang memerlukan perhatian dan reformasi.
Penutup dan Kesimpulan
Komunitas David Berg, atau “Children of God”, adalah sebuah kelompok dengan sejarah yang penuh warna dan kontroversi. Didirikan oleh David Berg pada tahun 1968, komunitas ini dikenal dengan ajaran dan praktik yang tidak konvensional, termasuk pendekatan evangelikal yang inovatif dan beberapa praktik kontroversial seperti “Flirty Fishing”. Dampak dari komunitas ini terhadap anggotanya dan masyarakat luas sangat kompleks, mencakup aspek positif dan negatif.
Meskipun komunitas ini telah mengalami berbagai perubahan dan evolusi sepanjang waktu, baik dalam hal nama maupun doktrin, dampaknya masih terasa dalam studi tentang kelompok keagamaan non-tradisional. Memahami komunitas David Berg memberikan wawasan tentang bagaimana ajaran dan praktik keagamaan dapat mempengaruhi individu dan masyarakat serta bagaimana kelompok-kelompok seperti ini berinteraksi dengan dunia di sekitar mereka.